berita terlengkap dan terlugas

Diberdayakan oleh Blogger.

Berita Hoax Terbaru: Guru Meninggal Ketika Mengerjakan Rapor Online

Berita Hoax Terbaru Guru Meninggal Ketika Mengerjakan Rapor Online

Incar Berita, Surabaya - Netizen harus lebih berhati-hati menyebarkan informasi di internet dikarenakan semakin hari semakin banyak info menyesatkan yang beredar di internet. Kasus berita hoax (palsu) berseliweran di internet dan semakin banyak netizen yang bernafsu untuk menyebarkannya.

Berita hoax terbaru, salah satu guru SD negeri di Surabaya dikabarkan meninggal karena mengerjakan rapor online. Foto guru itu saat tergeletak di depan sebuah laptop bahkan menyebar di media sosial dengan luas. Foto itu diberi keterangan “innalillahi wa inna ilaihi rojiun telah meninggal saat mengerjakan rapor online. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT. Guru SDN Simokerto Surabaya (Dra Nurul Fadilah)”.

Namun pihak sekolah menyatakan guru itu tidak meninggal saat mengisi rapor online. Teman sejawat almarhumah, Justinus Agus Nugroho mengatakan, foto itu memang benar Nurul Fadilah yang diambil ketika tengah tertidur di depan laptop. “Foto itu saya ambil tanggal 30 November lalu. Kemudian saya masukan grup internal sekolahan untuk bahan guyonan,” kata dia saat ditemui di kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya kemarin seperti dikutip BeritaMetro.

Justinus menjelaskan, waktu mengambil foto itu memang tengah disibukkan seabrek agenda. Di antaranya mengisi Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) yang diselenggarakan pemerintah pusat serta mengisi rapor online. “Mungkin beliau kecapekan sehingga tertidur saat mengisi itu,” ujarnya.

Tiga hari berselang, pihak sekolah menerima kabar duka jika Nurul mengalami kecelakaan tunggal di daerah Buduran dalam perjalanan pulang ke rumah di Kebaron, Tulangan, Sidoarjo. Menurut Justinus, Nurul mengalami beberapa patah tulang dan dirawat di RSUD Sidoarjo. “Kami sempat menghubungi beliau, dan masih bisa berkomunikasi.

Tapi kami baru menjenguknya di RSUD Sidoarjo pada hari Sabtu (5/12) karena Ujian Akhir Sekolah (UAS) baru berakhir Jumat (4/12),” kata Justinus yang juga guru kelas 6C di SDN Simokerto VI Surabaya ini.

Hal ini dibenarkan Endarwati kolega almarhumah lainnya. Ketika dijenguk, Nurul sempat bercerita akan jalani operasi menunggu kondisi kesehatannya membaik. “Tapi pada 7 Desember sekitar pukul tujuh malam, kami mendapat kabar bu Nurul meninggal dunia,” kata dia sambil menunjukkan foto ketika Nurul sedang dirawat di RSUD Sidoarjo.

Keesokan harinya setelah mendapat kabar Nurul meninggal dunia, pihak sekolah mendatangi kediamannya di Sidoarjo. “Ternyata almarhum sudah dimakamkan malam itu juga, jadi kami teman-temannya tidak sempat ikut pemakaman,” ujar guru kelas 2 ini.

Justinus menjelaskan, setelah mengetahui kabar duka ini, ada satu rekan guru lainnya mengunggah kembali foto penuh kontroversi tersebut dengan menghapus keterangan terakhir sehingga tinggal “innalillahi wa inna ilaihi rojiun” saja. “Jadi tidak benar jika almarhum meninggal karena mengisi rapor online. Beliau meninggal karena kecelakaan,” jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya sampai terkejut dengan beredarnya foto pertama yang awalnya hanya gara-gara iseng. “Informasi itu tidak benar. Saya sebenarnya sudah menerima kabar jika bu Nurul meninggal dunia karena kecelakaan,” katanya.

Terkait lokasi rumah Nurul di Sidoarjo dengan lokasi mengajar yang cukup jauh, Ikhsan menyatakan, saat penempatan di SDN Simokerto VI sekitar tahun 2007, Nurul ber-KTP di daerah Gembong, Surabaya. Namun beberapa tahun kemudian, guru kelas 3C itu mengikuti suami tinggal di Tulangan.

“Kalau ada guru yang mau mengajukan izin pindah mengajar karena ikut suami, kami bisa keluarkan izin,” kata mantan Kepala Bapemas KB Surabaya ini. Ikhsan berharap, informasi tentang guru yang meninggal karena mengisi rapor online ini tidak lagi berkembang. “Kasihan kalau seperti ini,” ujarnya.

http://ift.tt/1JfvUx1 http://ift.tt/1JfvTsH
Back To Top